kpiiaihpancornews.com - Manchester United kembali menelan hasil pahit di Liga Primer Inggris. Menjamu West Ham United pada matchday ke-36 di Stadion Old Trafford, Minggu malam (11/5/2025), Setan Merah harus mengakui keunggulan tamunya dengan skor 0-2.
Meski tampil impresif di kompetisi Eropa, tren negatif Manchester United di liga domestik kian mengkhawatirkan. Kedua tim sebenarnya tengah berada dalam performa inkonsisten musim ini, yang membuat mereka terdampar di papan bawah klasemen.
West Ham membuka keunggulan pada menit ke-26 melalui Thomas Soucek. Gol semata wayang di babak pertama ini lahir dari satu-satunya tembakan tepat sasaran The Hammers, memanfaatkan kelengahan lini belakang United. Kiper Altay Bayındır tak mampu mengantisipasi sontekan Soucek, dan skor 0-1 bertahan hingga turun minum.
Petaka bagi tuan rumah bertambah ketika bek muda Leny Yoro, yang tampil cukup solid di lini belakang, harus ditarik keluar karena cedera. Cedera ini menjadi kabar buruk bagi Ruben Amorim, mengingat United akan menghadapi Tottenham Hotspur di final Liga Eropa dalam waktu sepuluh hari ke depan.
West Ham menggandakan keunggulan di babak kedua lewat skema serangan balik cepat. Aaron Wan-Bissaka—yang pernah berseragam United—mengirim umpan matang kepada Jarrod Bowen, yang tanpa kesalahan menggandakan keunggulan tim tamu menjadi 0-2.
Secara statistik, Manchester United sebenarnya unggul dalam penguasaan bola (52%) dan jumlah tembakan (20 berbanding 9). Namun dominasi tersebut tak membuahkan hasil di papan skor.
Bagi Amorim, ini menjadi kekalahan ke-17 musim ini di liga. Hasil buruk ini membuat Manchester United terpuruk di posisi ke-16 klasemen sementara.
Dalam konferensi pers pasca pertandingan, dikutip dari jurnalis Fabrizio Romano, Amorim mengungkapkan kekecewaannya.
"Ketika saya melihat Manchester United berada di posisi ke-16 Premier League, saya merasa malu. Ini adalah sesuatu yang sulit saya terima," ujarnya.
Ia juga menambahkan masalah terbesar kami adalah kehilangam identitas sebagai klub besar dan merasa seperti dunia runtuh.
"Masalah terbesar kami adalah kehilangan identitas sebagai klub besar. Kami harus merasa seperti dunia runtuh setiap kali kalah di Old Trafford," tambahnya (ZUN)
