Notification

×

Iklan

Iklan

Idul Fitri: Kembali Ke Fitrah, Merajut Kebersamaan Dalam Keberagaman

Senin, 31 Maret 2025 | Maret 31, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-03-31T12:14:25Z
Muh. Zunnurain
Mahasiswa KPI IAIH Pancor


kpiiaihpancornews.com - Kini ramadhan telah pergi dengan pertanda datangnya hari yang fitri umat muslim di seluruh dunia telah menyelesaikan ibadah tahunannya, yakni berpuasa selama sebulan. Momentum hari raya idul fitri merupakan ritual keagamaan yang dilaksanakan umat Islam dalam satu kalender Hijriyah, di adat istiadat Melayu Idul Fitri bukan sekedar perayaan keagamaan. Namun, dibalut dengan beberapa tradisi, seperti pawai takbiran, makanan khas (ketupat), dan lain sebagainya.


Disetiap perayaan hari raya idul fitri kita selalu mengucapkan “Taqabbalallaahu Minnaa Wa Minkum Taqabbal Yaa Kariim, Wa Ja’alanaallaahu Wa Iyyaakum Minal ‘aidin Wal Faiziin Wal Maqbuulin Kullu ‘amin Wa Antum Bi Khair” Artinya: “semoga Allah menerima (amal ibadah Ramadhan) kami dan kamu. Wahai Allah Yang Maha Mulia, terimalah! Dan semoga Allah menjadikan kami dan kamu termasuk orang-orang yang kembali dan orang-orang yang menang serta diterima (amal ibadah). Setiap tahun semoga kamu senantiasa dalam kebaikan”.


Jadi, Minal Aidin Wal Faizin bukan bermakna pada ungkapan mohon maaf lahir dan bathin. Namun, bermakna semoga kita menjadi orang-orang yang kembali (fitrah/suci) dan menjadi orang-orang yang mendapatkan kemenangan.

Di tradisi masyarakat Indonesia momen lebaran atau hari raya sering dijadikan tradisi mudik atau pulang ke kampung halaman bertemu orang tua dan sanak saudara setelah merantau untuk bekerja di kota maupun menuntut ilmu di tempat yang jauh, setelah merayakan sholat idul fitri biasanya akan pergi ke rumah-rumah tetangga untuk berziarah saling bermaaf-maafan serta berziarah ke kubur keluarga yang telah meninggal dunia.


Walaupun perayaan Hari Raya Idul Fitri di Indonesia berbeda-beda dengan penetapan menggunakan metode yang beragam yang menambah warna bagi umat muslim Indonesia itu sendiri dan tidak membuat kita mengurangi rasa khidmat untuk merayakannya, meski berbeda-beda itulah kemudian sesuai dengan Hadits Nabi Muhammad SAW. Artinya "dimana perbedaan di tengah umatku adalah Rahmat". Maka, kita harus saling menghormati dan menjaga kedamaian antar sesama.


Akhirnya, seraya berdo'a kepada Alloh SWT, semoga ibadah puasa kita selama Ramadhan 1446 H diterima oleh-Nya dan kita benar-benar menjadi hamba yang kembali kepada fitrah, yakni diampuni segala khilafnya dan termasuk menjadi hamba yang mendapatkan kemenangan.

×
Berita Terbaru Update