kpiiaihpancornewscom - Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi IAIH Pancor menggelar Karantina Jurnal Ilmiah di Dusun Gunung Timba, Lombok Timur, untuk memperkuat budaya menulis ilmiah mahasiswa, (28–29/10).
Kepala Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam IAIH Pancor, Daeng Sani Ferdiansyah, mengatakan kegiatan karantina jurnal tersebut merupakan bagian dari upaya berkelanjutan program studi dalam mendorong mahasiswa agar aktif dan konsisten menulis karya ilmiah. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi bentuk implementasi tridharma perguruan tinggi, khususnya dalam aspek penelitian.
“Mahasiswa KPI harus memiliki kemampuan menulis yang baik, tidak hanya sekadar untuk memenuhi tugas akademik, tetapi juga sebagai bentuk kontribusi nyata kepada masyarakat dan pengembangan ilmu pengetahuan,” ujar Daeng Sani di sela kegiatan, Rabu (29/10).
Ia menjelaskan, dalam Karantina Jurnal Ilmiah tersebut, mahasiswa tidak hanya menerima teori penulisan, tetapi juga langsung mempraktikkan penyusunan artikel ilmiah di bawah bimbingan dosen. Melalui metode pelatihan intensif, peserta diarahkan untuk menghasilkan artikel yang memenuhi standar publikasi jurnal nasional maupun internal kampus.
Selain pembekalan teknis penulisan, peserta juga mendapatkan pelatihan etika publikasi ilmiah dan tata cara menghindari plagiarisme. Hal ini dinilai penting agar mahasiswa memiliki integritas akademik serta memahami nilai kejujuran ilmiah dalam setiap karya yang dihasilkan.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari itu diikuti dengan antusias oleh mahasiswa KPI. Mereka terlibat aktif dalam sesi diskusi, coaching clinic penulisan.
Daeng Sani berharap melalui kegiatan ini, mahasiswa KPI IAIH Pancor dapat menjadi generasi penulis muda yang produktif, berkarakter, dan mampu berkompetisi di ranah akademik. Ia menegaskan, budaya menulis ilmiah perlu ditanamkan sejak dini agar mahasiswa terbiasa berpikir kritis dan analitis terhadap fenomena sosial-keagamaan.
“Menulis adalah bagian dari dakwah intelektual. Melalui karya ilmiah, mahasiswa bisa menyampaikan gagasan dan nilai-nilai keislaman secara argumentatif dan terukur,” katanya menambahkan. Ia pun berharap kegiatan serupa dapat menjadi agenda rutin prodi sebagai wadah pengembangan kapasitas mahasiswa di bidang riset dan publikasi ilmiah.(MZN)
